Kota Serang jadi Kota Sampah?
Sebagai orang yang tinggal dan menimba ilmu di ibu kota, tentu butuh refreshing untuk pergi ke pantai. nah taktakan adalah salah satu jalan alternatif untuk dilalui ketika hendak berlibur ke pantai Anyer. tapi di tengah perjalanan harus menutup hidung ketika melewati TPSA Cilowong. kenapa? karena bau yang ditimbulkan dari timbunan sampah sangatlah menyengat dan tidak baik untuk kesehatan. Terlihat banyak sekali sampah yang menumpuk dan tidak terkelola dengan baik, karena pengelolaannya masih konvensional.
TPSA Cilowong merupakan Tempat Pembuangan Sampah Akhir, Menampung dari Sampah Kota serang dan Kabupaten Serang. Perharinya 300 ton sampah datang.
Ada kabar baru datang, TPSA Cilowong akan menampung sampah sebanyak 400 TON perharinya dari Tangerang Selatan. dan
Kerjasama Penerimaan Sampah dari Tangerang Selatan dan Pemerintah Kota serang telah disepakati oleh wali kota serang.
Padahal sebelumnya pada tahun 2019, pak walikota mengatakan bahwa TPSA Cilowong sudah overload.
Keadaan TPSA di Cilowong ini sudah penuh. Kami berharap Pemkab Serang dapat membuat TPSA sendiri," kata Walikota Serang, Syafrudin, Senin, (8/7)
sumber :
https://www.rmolbanten.com/read/2019/07/08/9700/TPSA-Cilowong-Over-Kapasitas-
Nah kenapa tahun 2021 ini menandatangani kerjasama Penerimaan Sampah dari kota lain?
Padahal permasalahan sampah di TPSA Cilowong masih mengkhawatirkan. dua tahun lalu sempat terjadi longsor dan menghilangkan dua nyawa.
Sebagai masyarakat sipil, menganggap bahwa Permasalahan sampah adalah permasalahan kita bersama, Menanggapi Kerjasama itu kita perlu kaji bersama, terutama dampak permasalahan sosial yang timbul.
Saya tulis lagi bahwa TPSA Cilowong akan menampung sampah dari Tangsel sebanyak 400 Ton perharinya. Sedangkan saat ini TPSA Cilowong menampung sampah dari kota dan kabupaten serang sebanyak 300 Ton perharinya. lalu apakah mampu untuk menampung sampah sebanyak itu?
Jawaban menurut saya adalah tidak, maka lebih baiknya kerjasama itu di tolak. kurangnya armada dan fasilitas lainnya menjadi alasan saya untuk tidak setuju terkait kerjasama itu. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Serang juga perlu memperhatikan sampah sosial yang ditimbulkannya dari penerimaan sampah dari Tangerang Selatan itu.
Aje Kendor!!!!!!!!!!!!
Aldi Reihan Bugar
(Masyarakat Sipil)
Komentar
Posting Komentar