Tips Menulis bagi Pemula Versi Sanik Radu Fatih dalam Sharing Virtual ReliQ
Haii Penulis Penginspirasii!!
Teman-teman pencari Rumus Sebuah Goresan Jemari alias peserta Sharing Virtual ReliQ yang dirahmati Allah SWT. semoga kita semua selalu sehat dan berada dalam lindungan-Nya. Alhamdulillah hari ini kita dipertemukan dalam ukhuwah ini untuk bertholabul ilmi, dan Merumuskan ungkaian kumpulan kata bersama ReliQ (Rumah Edukasi dan Literasi Al-Qur'an).
Bismillah, oke kita mulai ya teman-teman, SHARING VIRTUAL
RELIQ kali ini bertemakan “Bagaimana Menulis untuk Pemula” dengan Pembicara kak
Sanik Radu Fatih. Beliau lahir pada tanggal 19 Agustus 1996. Telah Menempuh
pendidikan S1 di UIN SMH jurusan Hukum Tata Negara, dan sekarang sebagai
content writer dan social worker di salah satu lembaga. Capaian beliau di
kepenulisan meliputi Writing Scholarship
Singapore-Indonesia 2019, Esai Five Best Idea Project Parum-Parum Udayana Bali
2017 dan ZETIZEN Summit Years Action Influence 2016.
Sebelumnya salam kenal untuk semuanya, mari kita mulakan
sharing malam ini dengan membaca lafadz basmallah, agar ada nilai keberkahan dan
kebaikan di dalam sharing virtual kita
oke sesuai tema, yaitu bagaimana menulis untuk pemula. hal
utama yang akan saya bahas disini adalah hal-hal yang sifatnya non teknis, karena
ini adalah dasar utama atau pondasi penting sebelum kita memuali untuk membuat
sebuah tulisan atau menjadi penulis. karena hal-hal teknis sifatnya praksis,
teman-teman nanti harus praktik untuk hal tersebut
Tips Menulis bagi Pemula
Pertama, hal yang harus dilakukan untuk kita bisa menulis,
terutama untuk penulis pemula adalah TUJUAN. kita harus tahu dulu apa tujuan
kita menulis, untuk apa dan bagaimana. ini disebut dgn metode start from the
end, memulai dari akhir. yaitu teman-teman haru tahu seperti apa sih tujuan
akhir dari temen-temen menulis itu. karena banyak orang gagal atau buntu dalam
menulis, karena mereka tidak tahu tujuan mereka menulis untuk apa misalnya bila
diantara teman-teman ada seorng aktifis lingkungan, dan dia memiliki nilai-nilai tentang kelestarian
lingkungan, kemudian ia menuliskan tentang ide-ide penyadaran lingkungan. tujuan
ia menulis adalah untuk memberikan penyadaran kepada orang-orang agar peka terhadap
lingkungan intinya sebelum kita menulis, kita harus tahu terlebih dahulu tujuan
kita menulis untuk apa, misalnya ada yang untuk dakwah, kelestarian lingkungan,
faham ideologi, sosial dan lain-lain
Kedua, menentukan genre dalam dunia menulis, terbagi dua
kelas besar, yaitu fiksi dan non-fiksi. bila kita sudah menemukan tujuan
menulis, untuk lebih mudah, maka teman-teman bisa memilih akan fokus di genre
mana. fiksi atau non-fiksi. mempelajari keduanya memang perlu, tapi kita harus
punya fokus dan spesialisasi, agar menjadi ahli dibidang itu
Ketiga, COMPARE. bacalah karya orang lain, pelajari cara dan
gaya menulis mereka, lakukan analisis kecil tentang bagaimana cara mereka
menuliskan ide atau pesan mereka. bila kita ingin menjadsi seorang kolumnis
ataupun esais, maka banyaklah membaca esai dan kolom dari karya-karya esai dan
kolumnis, semisal di koran-koran
Keempat, reference.
milikilah satu tokoh yang jadi rujukan kita dalam menulis, bukan untuk meniru,
tapi sebagai referensi dan acuan kita.misalnya ketika saya ingin menulis
tentang tema bergenre filosofis, maka referensi saya adalah andrea hirata, Dee
Lestari. bila ingin menulis roman religius maka referensinya adalah
habibburahman, misalnya seperti itu
Kelima,Lingkungan. inilah hal yang termasuk paling penting, kita
harus memiliki lingkungan dan atmosfer yang mendukung kita untuk terus terpacu
menulis. walaupun bisa saja menulis tanpa dukungan lingkungan, tapi bagi
penulis mula-mula, hal itu dirasa lumayan berat. Karena tidak ada lingkungamn
yang memacu dan memotivasi kita.
Komentar
Posting Komentar